Implementasi Teori Perkembangan Vygotsky dalam Proses Pembelajaran

Table of Contents

 


"Implementasi Teori Perkembangan Vygotsky dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa di SD Branjang Ungaran"

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi teori perkembangan Vygotsky dalam pembelajaran Bahasa Jawa di kelas 5 SD Branjang Ungaran serta upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Melalui observasi langsung, ditemukan bahwa pembelajaran Bahasa Jawa masih cenderung monoton dan kurang melibatkan siswa secara aktif. Konsep-konsep kunci dalam teori Vygotsky seperti Zone of Proximal Development (ZPD), scaffolding, dan pembelajaran kooperatif diyakini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan bahasa siswa. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pembelajaran Bahasa Jawa yang lebih efektif dan menyenangkan.

 

Pendahuluan

Motivasi belajar siswa kelas 5 SD Branjang Ungaran dalam mata pelajaran Bahasa Jawa mengalami penurunan. Pembelajaran yang monoton dan kurang interaktif menjadi salah satu faktor penyebabnya. Kondisi ini menunjukkan adanya kesenjangan antara kebutuhan siswa dengan metode pembelajaran yang diterapkan.

Teori perkembangan kognitif  Vygotsky menawarkan perspektif yang menarik untuk mengatasi permasalahan tersebut. Konsep Zone of Proximal Development (ZPD) menekankan pentingnya peran interaksi sosial dalam proses pembelajaran. Melalui bantuan orang dewasa atau teman sebaya, siswa dapat mencapai potensi belajar yang lebih tinggi. Konsep scaffolding juga relevan dalam konteks pembelajaran Bahasa Jawa, di mana guru dapat memberikan dukungan yang bertahap kepada siswa agar mereka dapat menguasai materi pelajaran dengan baik. Selain itu, pembelajaran kooperatif dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih aktif dan menyenangkan, sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar.

Berdasarkan temuan observasi, pembelajaran Bahasa Jawa di SD Branjang Ungaran masih tergolong primitif. Guru belum banyak memanfaatkan metode pembelajaran yang variatif dan menarik. Penggunaan media pembelajaran juga kurang optimal. Akibatnya, siswa cenderung pasif dan kurang terlibat dalam proses pembelajaran.

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan mengenai bagaimana teori perkembangan Vygotsky dapat diimplementasikan dalam pembelajaran Bahasa Jawa di SD Branjang Ungaran serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pembelajaran Bahasa Jawa yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

                                                                   

Isi

Perkembangan bahasa siswa siswi kelas 5 SD Branjang Ungaran khususnya Bahasa Jawa sangat kurang bagus. Pada mapel Bahasa Jawa siswa siswi kelas 5 SD Branjang Ungaran kehilangan motivasi belajar dikarenakan kurangnya interaksi sosial dalam perkembangan kognitifnya. Pembelajaran mapel Bahasa Jawa di kelas 5 SD Branjang Ungaran cenderung satu arah, monoton, dan kurang kolaboratif .Hal ini siswa jadi merasa kurang terlibat dalam pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar pada mapel Bahasa Jawa di SD Branjang Ungaran juga bisa dibilang masih primitif. Guru belum memanfaatkan beberapa metode menarik. Pemanfaatan media juga tidak maksimal. Siswa cenderung mendengarkan guru. Interaksi satu arah. Siswa sering merasa bosan dengan materi yang disampaikan guru. Kurangnya pengetahuan berbahasa daerah dari guru juga menjadi faktor utama. Terpaku dengan materi dan soal yang biasa.

Jadi guru mapel Bahasa Jawa di kelas 5 SD Branjangan Ungaran bisa menggunakan Implementasi teori perkembangan Vygotsky dalam pembelajaran bahasa melibatkan beberapa konsep kunci: 1. Zone of Proximal Development (ZPD): Mengidentifikasi tugas yang terlalu sulit untuk dilakukan sendiri oleh anak, tetapi dapat dipelajari dengan bantuan orang dewasa atau teman sebaya. 2. Scaffolding: Memberikan dukungan kepada anak selama proses pembelajaran, yang kemudian dikurangi seiring dengan meningkatnya kemampuan anak. 3. Pembelajaran Kooperatif: Mendorong interaksi antar siswa untuk memecahkan masalah bersama, meningkatkan pemahaman dan keterampilan sosial. Melalui pendekatan ini, anak dapat mengembangkan kemampuan bahasa secara optimal dalam konteks sosial yang mendukung.


Penutup

Metode pembelajaran sangat berpengaruh dalam pembelajaran mapel Bahasa Jawa. Olehkarena itu guru harus pandai pandai memilih metode pembelajaran supaya kelas menjadi hidup dan efektif .

 


 Disusun oleh :

Muhammad Zidane Aladzimi Purnomo (2302130137)

Danar Rama Alfiansyah ( 2302140003) 

Vatika Nur Hanavi (2302140020) 

Daffa Maulana ( 2302140023)

Klavio Aryadipa Sanjaya

 

 

 

 

Post a Comment