Menghidupkan Peran : Cara Efektif Meningkatkan Perkembangan Sosial Peserta Didik Melalui Metode Role Play
PENDAHULUAN
Kepribadian merupakan pola khas seseorang dalam berpikir, merasakan, dan berperilaku yang relatif stabil dan dapat diperkirakan. Kepribadian juga merupakan jumlah total kecenderungan bawaan atau herediter dengan berbagai pengaruh dari lingkungan serta pendidikan, yang membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi sikapnya terhadap kehidupan. (Masni et al.,2021). Setiap peserta didik tentu memiliki kepribadian dan perkembangan sosialnya tersendiri, ada yang terbuka dan penuh semangat saat berinteraksi, sementara yang lain cenderung pendiam, lebih suka menarik diri dari lingkungan sosial. Peserta didik dengan kepribadian terbuka sering disebut extrovert, sementara mereka yang lebih banyak diam dan memendam perasaan dikenal sebagai introvert. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dapat mengubah perkembangan sosial dan kepribadian peserta didik, seperti pada contoh kasus berikut.
Ada seorang peserta didik yang selalu cemas saat harus berbicara di depan umum. Setiap diminta berbicara atau berinteraksi, dia merasa gelisah dan cenderung menarik diri. Namun, setelah diberi kesempatan untuk memerankan tokoh dalam sebuah cerita dan ikut serta dalam permainan drama, perlahan kepercayaan dirinya tumbuh. Dia mulai berbicara lebih percaya diri, berinteraksi dengan teman-temannya, dan merasa nyaman dalam kelompok. Beberapa minggu kemudian, terlihat perubahan besar pada dirinya. Ternyata, permainan peran membantu mengatasi rasa cemas dan meningkatkan keterampilan sosialnya.
Masalah serupa sering muncul pada peserta didik yang memiliki kepribadian introvert. Mereka cenderung kesulitan untuk membangun aksi sosial dan beradaptasi dalam lingkungan kelas yang aktif. Hal ini mempengaruhi perkembangan sosial peserta didik itu sendiri, sehingga kurang memaksimalkan potensi dari dirinya, ketika ia secara langsung diberi tekanan untuk mengubah kepribadiannya peserta didik tersebut cenderung akan menarik diri dari lingkungan sosial jauh lebih dalam. Guru sering kali menghadapi tantangan untuk menemukan metode yang efektif dalam membantu peserta didik introvert. Salah satu metode yang terbukti relevan adalah metode role play.
Artikel ini akan menjelaskan bagaimana metode role play sebagai salah satu metode pembelajaran berbasis sosial yang relevan dengan permasalahan lambatnya perkembangan sosial peserta didik introvert sehingga dapat menjembatani peserta didik tersebut agar mengalami perkembangan sosial menjadi kepribadian yang lebih bisa bersosialisasi dan berinteraksi.
ISI
Perkembangan sosial peserta didik sangat penting dalam proses belajar. Setiap peserta didik memiliki kepribadian berbeda, yang mempengaruhi cara mereka berinteraksi. Ada dua tipe kepribadian yang umum, yaitu introvert dan ekstrovert. Peserta didik ekstrovert cenderung mudah berinteraksi, sedangkan introvert mereka lebih canggung atau menghindari interaksi.
Sebagai guru, tentu tahu bahwa peserta didik dengan perkembangan sosial yang kurang baik tidak dapat memaksimalkan potensi dirinya dibandingkan dengan peserta didik dengan perkembagan sosial yang baik. Oleh karena itu, dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat untuk membantu mengembangkan kepribadian dan keterampilan sosial mereka. Salah satu metode yang efektif adalah role play.
Menurut Yulianto et al (2020), Role play atau bermain peran adalah sejenis permainan gerak yang di dalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang. Dalam role playing murid dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat pembelajaran terjadi di dalam kelas. Selain itu, role playing sering kali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas dimana pembelajaran yang membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan memainkan peran orang lain.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa metode role play efektif dalam mengembangkan keterampilan sosial peserta didik, terutama yang introvert. Dengan menciptakan suasana yang aman dan mendukung, role play memberi kesempatan untuk berlatih keterampilan sosial tanpa rasa takut. Metode ini melibatkan peserta didik dengan kepribadian berbeda, sehingga akan tercipta interaksi dan situasi sosial yang intens. Hal ini membuat peserta didik introvert lebih terlibat dan mendorong perkembangan sosial mereka. Selain itu, role play juga meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan berinteraksi dalam berbagai situasi.
Contoh nyata dari pembelajaran dengan menggunakan metode role play. Di sebuah kelas sekolah dasar, terdapat seorang siswi bernama Mirna. Ia dikenal sebagai anak yang pemalu dan jarang berinteraksi dengan teman-temannya. Suatu hari, guru mencoba menerapkan metode role play dalam pembelajaran cerita rakyat. Mirna ditunjuk memerankan seorang tokoh. Awalnya ia ragu, tetapi dengan bimbingan yang sabar dari guru dan dorongan dari teman-temannya, Mirna mulai menunjukkan antusiasmenya, ia mulai berani tampil di depan kelas. Pengalaman tersebut memberikan dampak luar biasa pada dirinya, tidak hanya di kelas, perubahan ini juga terbawa ke luar pembelajaran. Ia menjadi lebih percaya diri dan mulai terlibat dalam aktivitas sosial dengan teman-temannya.
Metode role play memiliki berbagai kelebihan yang membuatnya efektif dalam pembelajaran, terutama dalam mengembangkan keterampilan sosial peserta didik. Salah satu kelebihannya adalah dapat menciptakan suasana yang mendukung untuk interaksi dan kolaborasi, yang mendorong peserta didik untuk mengatasi rasa malu atau ketidaknyamanan dalam berkomunikasi. Metode ini juga memberikan kesempatan untuk berlatih dalam situasi yang lebih aman, di mana mereka bisa berperan sebagai orang lain dan berimajinasi tanpa takut akan penilaian langsung. Selain itu, role play dapat memperkaya pengalaman belajar dengan memberikan pemahaman yang lebih mendalam melalui praktek langsung.
Namun, metode ini juga memiliki kekurangan. Salah satu tantangan utama adalah bahwa tidak semua peserta didik merasa nyaman dengan pendekatan ini, terutama mereka yang cenderung introvert atau pemalu. Beberapa peserta didik mungkin merasa tertekan atau canggung saat diminta tampil di depan kelas, yang dapat menghambat efektivitas metode tersebut. Selain itu, role play memerlukan waktu persiapan dan pelaksanaan yang cukup panjang, yang dapat mengurangi waktu untuk menyampaikan materi pembelajaran lainnya. Pengelolaan waktu dan pengarahan yang tepat dari guru sangat diperlukan untuk memastikan bahwa kegiatan ini berjalan efektif dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
KESIMPULAN
Kepribadian setiap peserta didik berpengaruh besar terhadap perkembangan sosial dan cara mereka berinteraksi dalam pembelajaran. Peserta didik dengan kepribadian introvert sering kali menghadapi kesulitan untuk terlibat dalam situasi sosial yang dibutuhkan dalam proses belajar. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan pembelajaran yang tepat untuk membantu mereka beradaptasi, seperti metode role play. Metode ini menciptakan suasana yang aman dan mendukung, memungkinkan peserta didik introvert untuk berlatih keterampilan sosial dalam konteks yang menyenangkan, sehingga mereka dapat lebih percaya diri dan berkembang secara sosial. Sebagai guru, penting bagi kita untuk memahami kebutuhan dan potensi setiap peserta didik, agar mereka dapat mengikuti pembelajaran dengan cara yang sesuai dengan karakteristik mereka, menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan, dan memaksimalkan potensi mereka secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Hafiyah, Hidayatul, dan Zainal Arifin. 2024. Perkembangan Sosial Anak dan Pengaruhnya Bagi Pendidikan : Ditinjau dari Kemampuan Emosional Anak. Jurnal Ilmiah Pendidikan Kebudayaan dan Agama, Vol. 2, No. 2.
Masni, H., Tara, F., & Hutabarat, Z. S. (2021). Konstribusi Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Kepribadian Introvert dan Ekstrovert. Jurnal Jendela Pendidikan, 1(04), 239-249.
Wirachman, R., & Kurniawati, I. (2023). STUDI DESKRIPTIF MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING BERLANDASKAN TEORI SOCIAL LEARNING BERBASIS PEDAGOGIK KREATIF: Bahasa Indonesia. INVENTA: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7(1), 37-49.
Yulianto, A., Nopitasari, D., Qolbi, I. P., & Aprilia, R. (2020). Pengaruh Model Role Playing Terhadap Kepercayaan Diri Siswa Pada Pembelajaran Matematika SMP. Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, 3(1), 97–102.
Post a Comment