UNO AJA JADI PINTAR! CARA ASYIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS GAME

Table of Contents

 

UNO AJA JADI PINTAR! CARA ASYIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS GAME

 

Cynta Marsyah Alhamdi, cyntavgh22a@students.unnes.ac.id

Muhammadsamsulma’arif, Samsulpowerf@students.unnes.ac.id

Mutia Selfi, mutie@students.unnes.ac.id

Nabila Wahyu Puspitasari, nabilawapus1@students.unnes.ac.id

Rayyis Yafa Ishmah Azfa, rayyisyafa@students.unnes.ac.id

Universitas Negeri Semarang, Gunungpati, Jawa Tengah (50229), Indonesia.

 

 


Dalam dunia pendidikan, pendekatan pembelajaran yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dapat menjadi salah satu kunci untuk memupuk dan meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu cara yang kini semakin trending dikalangan masyarakat adalah melalui pembelajaran kontekstual, yaitu pendekatan pembelajaran yang mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dan kondisi nyata dalam kehidupan sehari-hari yang dihadapi oleh siswa. Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya memahami materi secara teoritis, melainkan mengetahui konsep materi lebih mendalam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, yang menjadi tantangan para tenaga pendidik adalah bagaimana cara menyajikan pembelajaran kontekstual yang dapat memikat daya tarik dan motivasi siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Dalam hal ini, permainan (game) dapat menjadi solusi alternatif yang efektif. Penelitian ini akan menunjukan  bagaimana  game dapat meningkatkan motivasi belajar, kemampuan kognitif, dan mendorong kemampuan berpikir siswa dalam memahami materi pembelajaran. Salah satu game yang dijadikan sebagai solusi adalah UNO. Game UNO merupakan sebuah permainan kartu yang sederhana namun memiliki potensi yang signifikan untuk diaplikasikan dalam aktivitas pembelajaran. UNO yang awalnya dirancang sebagai sebuah permainan untuk hiburan, melalui mekanisme permainanya yang fleksibel menjadikan permaianan tersebut mudah dimodifikasi sesuai kebutuhan terutama dalam konteks pembelajaran. Peraturan dalam permainan ini umumnya dibuat sederhana yaitu hanya dengan mencocokan angka atau warna, dimana hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan berbagai konsep akademik sederhana seperti matematika, bahasa dan sains. Tenaga pendidik dapat melakukan modifikasi melalui kreativitasnya untuk menginterpretasikan game UNO dalam pembelajaran kontekstual, sehingga siswa dapat berpartisipasi aktif tanpa merasa jenuh dalam pembelajaran.

Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana game UNO dapat diinterpretasikan sebagai alat yang menunjang pembelajaran kontekstual. Dalam pembahasan ini, akan diuraikan manfaat dari pendekatan pembelajaran kontesktual melalui game, cara penerapan game UNO dalam pembelajaran kontekstual, serta dampakanya terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Dengan demikian, diharapkan artikel ini dapat memberikan inspirasi kapada tenaga pendidik untuk menanggulangi tantangan yang ada dalam pembelajaran dan mendorong untuk terus menciptakan suasana belajar yang kreatif, inovatif dan bermakna dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran kontekstual dikenal dengan istilah Contextual Teaching Learning, merupakan konsep pendidikan yang membantu guru mengaitkan pelajaran yang diajarkan dengan situasi kehidupan nyata siswa. Konsep ini  juga mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang mereka pelajari dan aplikasinya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat dan keluarga. Meskipun tidak eksklusif, model pembelajaran kontekstual dapat digunakan bersama dengan model pembelajaran lainnya seperti penemuan, keterampilan proses, eksperimen, demonstrasi, diskusi dan sebagainya. Pendekatan kontekstual dapat digunakan dengan baik karena membutuhkan guru yang inovatif, kreatif, dinamis, efektif, dan efisien untuk membuat pembelajaran menyenangkan. Metode, materi, dan media yang beragam dapat meningkatkan semangat siswa. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya narasumber dalam pembelajaran, tetapi kegiatan telah berpusat kepada siswa.

Pembelajaran berbasis permainan juga dikenal sebagai pembelajaran sambil bermain, semakin populer di kalangan pendidikan, terutama di era modern ini. Metode ini memiliki banyak manfaat bagi perkembangan kognitif, sosial, dan emosional siswa ketika digunakan dengan konsep pembelajaran kontekstual. Berbagai penelitian telah menunjukkan hasil yang positif mengenai penerapan belajar sambil bermain sebagai pembelajaran kontekstual:


Infografis Pembelajaran Kontekstual Berbasis Game Uno
(Kelompok 37)



Memperkuat Keterampilan Kognitif

·    Pemecahan Masalah: siswa yang belajar sambil bermain memiliki kecenderungan yang lebih baik     dalam menangani masalah dan menemukan solusi kreatif. 

·    Rasa ingin tau: minat belajar yang tinggi dan rasa ingin tahu yang besar mendorong siswa untuk     aktif mencari tahu dan mengeksplorasi dunia mereka.

·    Memori: pengalaman bermain yang menyenangkan membantu siswa mengingat lebih baik.

Pengembangan Emosi dan Sosial

· Keterlibatan Sosial: saat bermain permainan, siswa dapat belajar berbagi, bekerja sama, dan memahami pandangan orang lain.

·    Kemandirian: siswa diajak untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka dan mengambil keputusan sendiri.

·   Kreativitas: permainan memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan ide-ide baru dan   mengembangkan kreativitas mereka. 

Motivasi Belajar

·  Kesenangan: siswa lebih termotivasi untuk belajar ketika mereka menerima pembelajaran yang   menyenangkan.

·  Konteks yang Relevan: pembelajaran menjadi lebih bermakna ketika pelajaran dikaitkan dengan   kehidupan sehari-hari.

 

Contoh penerapan game uno dalam pembelajaran :  

1.    Matematika

Operasi hitung dasar : Setiap lembar kartu Uno memiliki angka. Guru dapat meminta siswa untuk melakukan pengurangan, perkalian, penjumlahan, dan pembagian dengan nilai kartu yang mereka tarik

Pecahan : Guru dapat membuat kartu khusus dengan pecahan sederhana. Siswa harus membandingkan pecahan atau mencari pecahan yang sejenis

Geometri : Siswa dapat menggunakan kartu Uno dengan warna yang berbeda untuk mewakili bentuk geometri. Siswa dapat membuat pola atau mengidentifikasi sifat-sifat geometri berdasarkan warna kartu yang mereka tarik. Misal kartu warna kuning menunjukan sifat geometri refleksi kongruensi, kartu warna merah menunjukan sifat geometri transitif kongruensi dan lainnya

2.    Bahasa Indonesia

Membentuk kalimat : Setiap warna pada kartu Uno mewakili jenis kalimat tertentu misal warna kuning untuk kalimat tanya, kartu warna biru untuk kalimat perintah, kartu warna hijau untuk kalimat seruan. Jika siswa menarik kartu warna kuning, maka siswa tersebut harus bertanya mengenai materi yang sedang diajarkan. 

3.    Ilmu Pengetahuan Alam

Siklus hidup : Setiap warna pada kartu Uno mewakili tahap dalam siklus suatu makhluk hidup. Misal warna hijau untuk lahir, warna merah untuk dewasa,warna biru menunjukan pembuahan. 

Klasifikasi makhluk hidup : Setiap warna pada kartu mewakili kelompok makhluk hidup tertentu. Misal warna merah untuk hewan, warna hijau untuk manusia, dan warna biru untuk tumbuhan. Siswa harus menyebutkan ciri-ciri atau contoh dari makhluk hidup dari kelompok tersebut

4.    Seni Budaya

Unsur-unsur seni : Setiap kartu memiliki unsur seni misal kartu warna merah untuk warna, biru untuk bentuk. Siswa harus membuat gambar sederhana berdasarkan unsur seni yang mereka dapatkan. 

Alat musik : Setiap kartu memiliki makna alat musik tertentu. SIswa harus menebak nama alat musik atau menirukan suara alat musik tersebut. 

5.    Bahasa Inggris

Vocabulary : setiap warna pada kartu mewakili beberapa kata. Misal warna merah untuk kata kerja, warna biru untuk kata sifat, dan warna hijau untuk kata keterangan. Siswa yang menarik kartu warna merah harus menyebutkan kata kerja. 

Tenses : setiap warna pada kartu mewakili bentuk waktu dalam bahasa Inggris. Misalnya kartu warna merah mewakili simple present tense, warna biru mewakili present continuous tense. Siswa yang mendapat kartu warna merah harus memberikan kalimat yang termasuk ke dalam simple present tense. 

 

Kelebihan Pembelajaran Kontekstual dengan UNO

1.   Membuat pembelajaran menjadi menyenangkan : Belajar seringkali dianggap membosankan dan monoton. Dengan adanya UNO, kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan. Anak-anak akan lebih antusias dan termotivasi untuk belajar ketika dikaitkan dengan permainan yang mereka sukai 

2. Mengembangkan keterampilan sosial : Dengan bermain UNO, secara tidak langsung kita mengajarkan siswa untuk bergiliran, menang dan kalah dengan lapang dada, serta bekerja sama dalam tim. Keterampilan sosial yang seperti itu sangat penting untuk kehidupan mereka.

3.    Membuat pembelajaran lebih memorable : Pembelajaran atau informasi yang didapatkan melalui permainan cenderung lebih mudah diingat karena dikaitkan dengan pengalaman yang menyenangkan.

 

Kekurangan Pembelajaran Kontekstual dengan UNO

1. Membutuhkan perencanaan yang matang : Guru harus merencanakan permainan agar sesuai dengan tujuan pembelajaran dan usia siswa. Jika mereka tidak melakukannya dengan baik, maka permainan tidak efektif.

2.   Tidak semua materi sesuai : Tidak semua materi yang diajarkan dapat dikaitkan dengan permainan UNO. Siswa butuh adaptasi untuk menyesuaikan materi dengan permainan itu. Materi yang abstrak atau kompleks mungkin sulit diterjemahkan ke dalam bentuk permainan UNO. 

3.  Tidak semua siswa sama : Tidak semua siswa suka dengan permainan. Terkadang ada siswa yang lebih menyukai pembelajaran dengan model pembelajaran langsung dari guru.

Pendekatan pembelajaran kontekstual sangat efektif dalam mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi kehidupan nyata siswa, sehingga siswa dapat memahami dan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dalam pengaplikasian secara nyata di lingkungan sekitar mereka. Pembelajaran kontekstual mendorong partisipasi aktif siswa dan menjadikan guru sebagai fasilitator yang menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan menyenangkan. Metode yang beragm, termasuk pembelajaran berbasis permainan tidak hanya meningkatkan minat dan semangat siswa,tetapi mendukung perkembangan kognitif, sosial, dan emosional mereka. Dengan demikian, pembelajaran kontekstual menawarkan pendekatan yang holistik dan relevan dalam pendidikan era modern. Seperti yang dijelaskan melalui game uno dalam berbagai mata pelajaran, menunjukan bahwa metode ini dapat memperkuat keterampilan kognitif, emosional dan sosial siswa. Pembelajaran sambil bermain tidak meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, rasa ingin tahu, dan memori, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, kreatifitas serta motivasi belajar.



 

DAFTAR PUSTAKA

 

Abdi, Husnul. (2022). Cara Bermain UNO dan Aturannya yang Benar Pahami Fungsi Kartu. Liputan6.com Jakarta. Diakses pada 25 November 2024, dari https://www.liputan6.com/hot/read/4927664/cara-bermain-uno-dan-aturannya-yang-benar-pahami-fungsi-kartu

Ashari, S. R., & Anwar, N. (2024). THE APPLICATION OF UNO CARD GAME TO IMPROVE MASTERY OF MATERIAL AL ‘ADAD AL MUFROD AL ‘ASHLI WA AT TARTIBI CLASS X MA BILINGUAL JUNWANGI KRIAN: Penerapan Permainan Kartu UNO untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Al ‘Adad Al Mufrod Al ‘Ashli wa At Tartibi Kelas X MA Bilingual Junwangi Krian. Journal for Technology and Science1(1), 39-50.

Ekawati, D. (2024). Pengembangan media pembelajaran kartu uno pada materi sumber daya alam untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa Kelas V di MI Al Hasib Pakis Malang (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

Fitri, Y., & Juliani, S. (2024). UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN NUMERASI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN GAME SEDERHANA. PERISAI: Jurnal Pendidikan dan Riset Ilmu Sains3(1), 118-127.

Widyaiswara, I. B. (2023). Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning). Kementrian Agama Republik Indonesia BDK Jakarta. Diakses pada 20 November 2024, dari https://bdkjakarta.kemenag.go.id/pembelajaran-kontekstual-contextual-teaching-learning/#:~:text=Pembelajaran%20kontekstual%20atau%20contekstual%20teaching,penerapannya%20dalam%20kehidupan%20mereka%20sebagai 

 


Anggota kelompok 

1. Nabila Wahyu Puspitasari (2307010242)

2. Rayyis Yafa Ishmah Azfa (2307010291)

3. Muhammad Samsul Ma'arif (2307010306)

4. Mutia Selfi (2307010311)

5. Cynta Marsyah A (2307010340)




 

 

1 comment

Comment Author Avatar
December 19, 2024 at 12:58 AM Delete
waw inovasi yang bagus sekali ini