MENGGALI POTENSI SISWA INTROVERT: CARA MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI DI LINGKUNGAN SEKOLAH

Table of Contents

 Abstrak 

Siswa introvert sering menghadapi tantangan dalam mengembangkan keterampilan komunikasi dan kepercayaan diri di lingkungan sekolah. Karakteristik introvert, seperti kecenderungan menarik diri dan merasa canggung dalam situasi sosial, dapat menghambat kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan mengekspresikan ide. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, di mana guru berperan aktif dalam membantu siswa mengatasi tantangan ini dengan memahami karakteristik mereka dan menerapkan metode pengajaran yang beragam. Melalui pendekatan seperti pembelajaran kooperatif dan peningkatan kecerdasan emosional, siswa introvert dapat mengembangkan keterampilan sosial dan kepercayaan diri mereka. Psikologi pendidikan berperan penting dalam membantu siswa memahami potensi dan keterampilan sosial mereka. Penelitian ini menggunakan metode systematic literature review (SLR), menganalisis berbagai sumber untuk memastikan relevansi dengan kesesuaian topik. Memahami tantangan yang dihadapi oleh siswa introvert, baik guru maupun orang tua dapat berkontribusi pada perkembangan sosial dan emosional mereka, sehingga menciptakan suasana belajar yang inklusif dan mendukung partisipasi aktif siswa introvert di sekolah. Kata Kunci : kepribadian Introvert, Pendidikan, kepercayaan Diri 

Abstract 

Students who are introverted often face challenges in developing communication skills and self-confidence in school environments. Introverted characteristics, such as a tendency to withdraw and feel awkward in social situations, can hinder their ability to interact with peers and express ideas. Therefore, it is essential to create a supportive learning environment where teachers play a key role in helping students overcome these challenges by understanding their characteristics and applying diverse teaching methods. By employing approaches such as cooperative learning and enhancing emotional intelligence, introverted students can develop their social skills and self-confidence. Educational psychology is crucial in assisting students in recognizing their potential and social skills. This research utilizes a systematic literature review (SLR) method, analyzing various sources to ensure relevance to the topic. By understanding the challenges faced by introverted students, both teachers and parents can contribute to their social and emotional development, fostering an inclusive learning atmosphere that encourages active participation from introverted students in school activities. Keywords: Introvert Personality, Education, Self-Confodence 

Pendahuluan 

Keterampilan komunikasi adalah salah satu cara bagi remaja untuk mengekspresikan pikiran mereka. Keterampilan komunikasi mencakup pemahaman informasi yang mengacu pada kemampuan individu untuk berkomunikasi dengan jelas, menggunakan bahasa lisan atau tertulis, verbal maupun non-verbal dan berkolaborasi secara efektif (Mulyani 2023). Terdapat kecenderungan bahwa remaja dengan keterampilan komunikasi yang rendah dapat dikatakan sebagai individu yang berkepribadian introvert (Afifah, Triyono, and Hotifah 2016). Mereka yang memiliki kepribadian ini tidak terlalu aktif atau bisa dikatakan sebagai orang yang pasif, menyendiri dan kurang berinteraksi dengan orang lain (Taher 2023). Kesulitan mengungkapkan pendapat disebabkan kurangnya pengetahuan, rasa percaya diri maupun motivasi serta lingkungan belajar yang tidak mendukung. Sehingga dia akan dapat memperbaiki sikap atau tingkah laku yang kurang baik untuk berkembang secara optimal. Seperti pada siswa kelas 8 bernama Aji. Dia adalah sosok yang mencerminkan kepribadian introvert, meskipun memiliki kemampuan menggambar yang sangat mengagumkan. Namun, aji sering kali merasa gugup saat harus berbicara di depan kelas. Ia selalu kehilangan kata-kata yang sudah dipersiapkan ketika mendapatkan giliran untuk maju dan menyampaikan sesuatu. Rasa percaya diri Aji yang rendah sehingga membuatnya cemas dan takut untuk berbicara di depan banyak orang. Pemikiran Aji yang merasa terasing dan seolah kurang dihargai di kelas membuat dia sering kali melewatkan kesempatan untuk memperlihatkan potensi besar yang dimiliki. Sehingga menyulitkan dia untuk membaur dan berkontribusi aktif dalam kegiatan kelas. Awalnya, Aji sering merasa cemas dan tertekan saat diminta berbicara di depan kelas. Namun, guru bernama Pak Arif melihat bakat Aji dalam menggambar dan memberinya kesempatan untuk mengekspresikan diri melalui seni. Aji diminta membuat poster untuk acara "Hari Kreativitas" di sekolah, dan pengalaman ini memberikan keberanian baginya untuk sedikit berbicara tentang karyanya, meningkatkan rasa percaya dirinya serta membantunya lebih aktif dan terlibat di kelas. Kisah Aji bukanlah cerita yang langka di sekolah. Pada hakikatnya, seseorang memiliki berbagai macam permasalahan baik masalah pribadi, sosial, karier, maupun akademik. Seseorang yang memiliki keterampilan komunikasi yang baik, maka dia akan berusaha untuk mengungkapkan hal tersebut. Namun, berbeda dengan siswa introvert yang memiliki karakter pasif dan kurang aktif dalam berkomunikasi memerlukan sebuah metode atau media untuk meningkatkan keterampilan komunikasinya. Siswa introvert cenderung menarik diri karena kurang percaya diri, rasa percaya diri akan berkurang jika tidak ada dukungan dari lingkungan sekitar. Berdasarkan penelitian, sekitar 25-40% populasi termasuk introvert, dan banyak dari mereka mengalami kesulitan dalam interaksi sosial, terutama di lingkungan sekolah. Studi oleh Jones dan Hinton (2017) menemukan bahwa siswa introvert kerap merasa diabaikan dan kurang dihargai di kelas, yang mempengaruhi kepercayaan diri mereka secara negatif. Percaya diri merupakan aspek yang sangat penting bagi seseorang untuk mengembangkan potensinya (Pérez, García Clemente, and Gómez Skarmeta 2005).Menghadapi tantangan dalam membangun kepercayaan diri, terutama dalam konteks perkembangan sosial. Pentingnya perkembangan sosial sebagai proses yang memungkinkan individu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Dalam pendidikan, perkembangan sosial menjadi kunci keberhasilan siswa, karena memengaruhi kemampuan mereka dalam keterampilan sosial. Sebagai siswa introvert dengan keterampilan sosial yang rendah dapat menghambat kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan teman sebaya yang pada akhirnya mempengaruhi kepercayaan diri mereka (Prayitno Sisiwoto Hadi 2023). Peran guru sangat penting dalam membantu siswa introvert mengatasi tantangan ini. Masalah Umum (Identifikasi Maslaah yang sering dihadapi siswa atau guru) - Dalam Lingkup Guru 1. Kurangnya pemahaman tentang kepribadian introvert, beberapa guru tidak sepenuhnya memahami karakteristik siswa yang dapat menyebabkan pendekatan pengajaran kurang efektif. 2. Metode pengajaran yang kurang beragam, sebagai guru perlu menerapkan berbagai metode pengajaran untuk memnuhi kebutuhan semua siswa termasuk siswa introvert. 3. Kurangnya penyesuaian dalam penilaian yang tidak mempertimbangkan kepribadian siswa dapat membuat siswa introvert merasa tidak adil. - Dalam Lingkup Siswa 1. Kesulitan berinteraksi sosial membuat mereka merasa canggung dan tidak nyaman terutama dalam situasi yang ramai. 2. Permasalahan berbicara di depan umum, banyak siswa introvert merasa tegang atau gugup hal ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk mengekspresikan ide dan pendapat. 3. Kebiasaan menyendiri, mereka lebih sering memilih untuk bekerja sendiri daripada berkolaborasi dengan teman sebaya. 4. Mengalami rasa takut dan cemas yang menghambat mereka untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan sekolah. Dalam memahami potensi siswa introvert dan upaya untuk mengembangkan kepercayaan diri mereka, artikel ini memberikan wawasan berharga mengenai karakteristik siswa introvert serta berbagai strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka. Penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung bagi siswa introvert, di mana guru berperan aktif dalam membantu mereka. Dalam memahami potensi siswa introvert dan upaya untuk mengembangkan kepercayaan diri mereka, artikel ini memberikan wawasan berharga mengenai karakteristik siswa introvert serta berbagai strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka. Penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung bagi siswa introvert, di mana guru berperan aktif dalam membantu mereka. 

Metode Penelitian 

Metode penelitian ini menggunakan systematic literature review (SLR) yaitu dengan cara membaca dengan intensif dan mengkaji artikel tentang Menggali Potensi Siswa Introvert: Cara Membangun Kepercayaan Diri Di Lingkungan Sekolah. Data yang didapatkan dari berbagai artikel sesuai dengan kata kunci. Dan hasil analisis dari materi psikologi pendidikan sesuai dengan topik pada artikel ini dengan penyajian data dan penarikan kesimpulan. 

Hasil Dan Pembahasan 


Psikologi pendidikan dapat membantu para siswa dalam kelangsungan pembelajaran, supaya dapat mampu mengetahui minat bakat, mengetahui kemampuan, kelebihan dan potensi apa yang dimiliki siswa tersebut (Nurjanah, Maulana, and Nurhayati 2023). Peran psikologi pendidikan sangat penting di sekolah karena mencakul hal – hal yang sering terjadi di sekolah. Hubungannya dengan siswa introvert dengan menghadapi tantangan dalam berinteraksi sosial dan mengekspresikan diri di ligkungan sekolah. Hal ini dapat berdampak pada kepercayaan diri mereka, terutama dalam situasi yang memerlukan pasrtisipasi aktif. Dalam dunia pendidikan, keberagaman karakteristik siswa menjadi salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan oleh para pendidik. Sehingga siswa introvert dapat merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam berinteraksi dengan teman sebayanya. Melalui pendekatan dan strategi terkait aspek psikologi pendidikan dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan sosialnya. Keterampilan kepercayaan diri melibatkan strategi – strategi yang dikomunikasikan dalam pembelajaran, terutama pada siswa introvert apakah mereka dapat memahaminya dengan baik atau tidak (Nasution et al. 2023). Pada konsep psikologi pendidikan berkaitan dengan kecerdasan emosional merujuk pada kemampuan individu untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri serta orang lain. Dalam konteks siswa introvert, meningkatkan keserdasan emosional dapat membantu mereka untuk lebih baik dalam berinteraksi dengan teman sebaya dan mengatasi kecemasan sosial yang sering mereka alami. Terdapat pula metode yang efektif untuk siswa introvert dengan melibatkan siswa bekerja sama dalam kelompok kecil karena memberikan kesempatan bagi mereka untuk berinteraksi dalam lingkungan yang lebih aman dan mendukung. Metode ini dinamakan sebagai pembelejaran kooperatif dengan tujuan siswa introvert dapat berlatih keterampilan sosial dan membangun kepercayaan diri tanpa merasa tertekan. Teori perkembangan sosial juga diperlukan dalam proses pembelajaran dan perkembangan indivodu. Pada siswa introvert yang membutuhkan adaptasi dengan situasi sosial, dan peran guru dapat membantu mereka dengan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung serta memberikan kesempatan untuk berinteraksi secara bertahap. Selain itu, perlu adanya penekanan pada tingkah laku dan perubahan tingkah laku pada siswa introvert yang cenderung pasif. Hal ini berkaitan pada Teori Behavioristik dengan ciri – ciri antara lain: a. Mementingkan faktor lingkungan. b. Menekankan pada tingkah laku. c. Bersifat mekanis. d. Mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil. e. Mementingkan pembentukan reaksi atau respon. f. Pentingnya latihan g g. Mementingkan mekanisme belajar. Jadi teori ini tidak hanya mengandalkan ilmu dari seorang guru saja dikarnakan ilmu yang di miliki seorang guru tersebut tidak bisa di transfer pada siswa jadi membutuhkan kesadaran siswa dan pemahaman siswa itu sendiri sehingga dapat menentukan pengembangan pengetahuan siswa itu sendiri. Penerapan strategi seperti pembelajaran kooperatif, peningkatan kecerdasan emosional, dan penciptaan lingkungan belajar yang mendukung akan membantu siswa introvert merasa lebih percaya diri dan mampu berinteraksi dengan baik di sekolah. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif, guru dapat merancang strategi yang efektif untuk mendukung siswa introvert di kelas. Pendekatan yang tepat akan membantu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan sosial serta emosional siswa introvert, sehingga mereka dapat merasa lebih percaya diri dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. Berikut dilampirkan video dari kelompok kami :

Kesimpulan 

Siswa introvert sering menghadapi tantangan dalam mengembangkan keterampilan komunikasi dan kepercayaan diri di lingkungan sekolah, di mana karakteristik introvert seperti kecenderungan untuk menarik diri dan merasa canggung dalam situasi sosial dapat menghambat kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan mengekspresikan ide. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, di mana guru memiliki peran kunci dalam membantu siswa introvert mengatasi tantangan ini dengan memahami karakteristik mereka dan menerapkan metode pengajaran yang beragam. Melalui pendekatan seperti pembelajaran kooperatif dan pemberian kesempatan untuk mengekspresikan diri, siswa introvert dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kepercayaan diri mereka. Dengan memahami tantangan yang dihadapi oleh siswa introvert, baik guru maupun orang tua dapat berkontribusi pada perkembangan sosial dan emosional mereka, menciptakan suasana belajar yang inklusif sehingga siswa introvert dapat merasa lebih percaya diri dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.


KELOMPOK 17 :

1. Siti Adhwaul Aqilah (2304060060)

2. Nisrina Luthfiyah Khoirunnisa (2304060062)

3. Nafalia Anastasia (2304060081)

4. Noer Shadrina Insani (2306010004)

5. Ahmat Fajar Sodiq (2306010002)


Post a Comment