Pendidikan Olahraga sebagai Sarana Pengembangan Karakter dan Keterampilan Siswa
Pendidikan Olahraga
sebagai Sarana Pengembangan Karakter dan Keterampilan Siswa
ABSTRAK
Pendidikan
olahraga merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan yang
memiliki peran strategis untuk mengembangkan berbagai aspek kehidupan
kepada siswa. Selain itu pendidikan
olahraga juga memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan karakter dan
keterampilan siswa. Melalui aktivitas olahraga, siswa tidak hanya dilatih untuk
memiliki tubuh yang sehat dan bugar,akan tetapi tidak meninggalkan nilai-nilai
penting seperti kerjasama, disiplin, tanggung jawab, serta sportivitas. Di
samping itu, pendidikan olahraga juga dapat mengasah keterampilan teknis dan
taktis, yang berguna untuk kehidupan sehari-hari dan perkembangan pribadi mereka.
Oleh karena itu, penting untuk menggali lebih dalam bagaimana pendidikan
olahraga dapat dimanfaatkan sebagai sarana efektif dalam membentuk karakter
positif dan keterampilan yang relevan untuk masa depan siswa.
Kata Kunci : Pendidikan
olahraga,Pengembangan karakter,Keterampilan siswa
PENDAHULUAN
Seperti
yang kita ketahui bahwa Pendidikan olahraga telah lama dikenal sebagai salah
satu sarana yang efektif dalam membentuk karakter dan keterampilan siswa. Dalam
konteks pendidikan di Indonesia, olahraga tidak hanya diorientasikan pada
peningkatan kemampuan fisik, tetapi juga pada pengembangan aspek-aspek penting
lainnya seperti disiplin, kerjasama, rasa percaya diri, dan tanggung jawab.
Keberhasilan suatu sistem pendidikan tidak hanya diukur dari aspek akademik
semata, namun juga dari kemampuan peserta didik dalam mengembangkan sikap
positif dan keterampilan hidup yang akan berguna dalam kehidupan mereka kelak.
Pendidikan
olahraga berperan penting dalam menciptakan siswa yang tidak hanya cerdas
secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan sosial. Melalui
berbagai aktivitas olahraga, siswa belajar bagaimana bekerja dalam tim,
mengatasi kekalahan, dan menghargai usaha serta prestasi orang lain. Hal ini
mendasari pentingnya olahraga sebagai media dalam pendidikan karakter dan
pengembangan keterampilan yang lebih luas. Kasus nyata yang dapat diambil
adalah bagaimana penerapan olahraga di beberapa sekolah telah berhasil mencetak
siswa-siswa yang tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik, tetapi juga
memiliki karakter yang kuat dan keterampilan hidup yang bermanfaat. Sebagai
contoh, dalam beberapa sekolah yang menerapkan olahraga secara terstruktur, siswa
menunjukkan peningkatan dalam hal kedisiplinan, kemampuan bekerja sama, serta
keterampilan komunikasi.
MASALAH UMUM
1.
Kurangnya Sumber Daya dan Fasilitas
yang Memadai.
Banyak sekolah, terutama di daerah terpencil, kekurangan fasilitas olahraga yang memadai, seperti lapangan olahraga yang dalam memprihatinkan atau peralatan yang seadanya bisa dipakai. Hal ini menghambat potensi pendidikan olahraga sebagai sarana pengembangan karakter dan keterampilan siswa.
2.
Kurangnya Pemahaman tentang Peran
Pendidikan Olahraga.
Tidak
semua guru atau pihak sekolah menyadari pentingnya pendidikan olahraga dalam
pembentukan karakter pada siswa. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya fokus akan
perhatian terhadap aspek pengembangan sikap, kerjasama, dan disiplin yang
seharusnya diperoleh melalui olahraga.
3.
Pendidikan Olahraga yang Terbatas
pada Aspek Fisik
Di
banyaknya sekolahan, pendidikan olahraga masih dianggap sebatas hanya
pengembangan keterampilan fisik saja, tanpa menyentuh aspek psikologis dan
sosial, seperti pengembangan mental, kerja sama tim, dan kepemimpinan yang juga
penting dalam membentuk karakter siswa.
4.
Stereotip terhadap Olahraga dan
Akademik
Terdapat
sebuah pandangan bahwa olahraga hanya cocok untuk siswa yang secara fisik
unggul, sementara untuk siswa dengan kemampuan akademik yang lebih tinggi
seringkali dipandang kurang cocok untuk berpartisipasi aktif dalam olahraga.
Hal ini bisa menurunkan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan
dan karakter mereka melalui olahraga.
Manfaat
1.
Peningkatan pemahaman tentang nilai
karakter
Pembaca
dapat untuk lebih memahami bahgwa pendidikan olahraga berkontribusi dalam
pembentukan nilai-nilai karakter yang penting bagi perkembangan pribadi siswa.
2.
Pengetahuan tentang pengembangan
keterampilan sosial
Melalui pembelajaran olahraga, siswa dapat belajar keterampilan sosial yang berguna dalam kehidupan sehari-hari, seperti kerjasama tim, kepemimpinan, dan penyelesaian masalah.
3.
Motivasi untuk mendukung pendidikan
olahraga
Menurut kami artikel ini dapat memotivasi pembaca, terutama pendidik dan orang tua, untuk mendukung pengembangan pendidikan olahraga yang tidak hanya berfokus pada prestasi fisik, tetapi juga pada pembentukan karakter yang kuat.
Penjelasan
Sederhana
Pendidikan Olahraga
sebagai Sarana Pengembangan Karakter dan Keterampilan Siswa
Pendidikan olahraga
memainkan peran krusial dalam pengembangan karakter dan keterampilan siswa.
Melalui partisipasi dalam kegiatan olahraga, siswa tidak hanya belajar tentang
keterampilan fisik, tetapi juga nilai-nilai moral dan sosial yang penting untuk
pembentukan karakter.
- Pengembangan Karakter
melalui Olahraga
1.Nilai-nilai Moral:
Pendidikan jasmani dan olahraga mengajarkan nilai-nilai seperti disiplin,
kejujuran, sportivitas, dan tanggung jawab. Nilai-nilai ini menjadi bagian
integral dari pengalaman berolahraga yang dapat ditransfer ke kehidupan
sehari-hari.
2.Lingkungan Positif:
Pembentukan karakter melalui olahraga sangat bergantung pada lingkungan yang
mendukung. Pelatih, orang tua, dan rekan-rekan berperan penting dalam
menciptakan suasana yang mempromosikan sikap positif.
3.Aktivitas Fisik dan
Psikologis: Kegiatan olahraga meningkatkan kepercayaan diri dan mengurangi
perilaku menyimpang di kalangan remaja. Siswa yang aktif berolahraga cenderung
memiliki keyakinan diri yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.
- Keterampilan Sosial dan
Kerjasama
Pendidikan olahraga juga
mengajarkan keterampilan sosial yang penting, seperti kerja sama dalam tim dan
komunikasi. Melalui permainan kelompok, siswa belajar untuk bekerja sama
mencapai tujuan bersama, yang merupakan keterampilan vital dalam kehidupan sosial
dan profesional mereka di masa depan.
-
Implementasi dalam Kurikulum
Untuk memaksimalkan
manfaat pendidikan olahraga dalam pengembangan karakter:
Integrasi Nilai Karakter:
Kurikulum pendidikan jasmani harus secara eksplisit mengintegrasikan pengajaran
nilai-nilai karakter dalam setiap aktivitas fisik yang dilakukan.
Pelatihan untuk Pelatih:
Pelatih perlu dilatih untuk memahami pentingnya peran mereka dalam mendidik
siswa tidak hanya secara fisik tetapi juga secara moral.
Dukungan Komunitas: Lingkungan sekolah dan masyarakat harus mendukung kegiatan olahraga dengan menyediakan fasilitas yang baik serta program-program yang mempromosikan aktivitas fisik.
Kesimpulan
Pendidikan olahraga
merupakan sarana efektif dalam pengembangan karakter dan keterampilan siswa.
Dengan pendekatan yang tepat, pendidikan jasmani tidak hanya membentuk individu
yang sehat secara fisik tetapi juga karakter yang kuat, siap menghadapi
tantangan di masa depan. Melalui nilai-nilai yang diajarkan dalam olahraga,
siswa dapat mengembangkan sikap positif yang akan membimbing mereka sepanjang
hidup.
HASIL PENELITIAN
Krisis moral dalam
masyarakat antara lain ditandai oleh:
hilangnya kejujuran, hilangnya rasa tanggung jawab, tidak mampu berpikir jauh ke depan, rendahnya disiplin, krisis kerjasama, krisis
keadilan, dan krisis kepedulian. Pembentukan karakter yang paling tepat
dilaksanakan di sekolah karena tiga alasan:
Pertama sebagian peserta didik mengenal pendidikan jasmani di sekolah.
Kedua usia sekolah merupakan periode yang efektif untuk menanamkan nilai nilai.
Ketiga pendidikan jasmani di sekolah masih menekankan prestasi. Anak usia
sekolah dasar adalah anak usia 6 sampai 12 tahun. Pada masa ini adalah masa
yang paling tepat untuk mengajarkan keterampilan dan mendidik karakter anak.
Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan bagian dan pendidikan secara umum. Tujuan
pendidikan adalah mencapai tujuan pendidikan melalui pembelajaran pendidikan
jasmani dan olahraga. Pendidikan jasmani dan olahraga mengajarkan nilai nilai
sebagai berikut : Respek, Persahabatan, Sportif, Kreatif, Kerja sama, Fair
play, Kerja keras, Tanggung jawab, dan Pantang menyerah. Implementasi
pendidikan jasmani sebagai alat pembentuk karakter adalah: 1) Keteladanan 2).
Menciptakan lingkungan berkarakter 3). Pembiasaan 4). Menanamkan kedisiplinan
5) menyusun pedoman etika dan 6). Mendorong siswa menampilkan perilaku baik.
Guru Pendidikan jasmani harus memberikan
penekanan tentang apa yang harus dan apa yang tidak boleh dilakukan siswa agar
pembelajaran penjas dan olahraga dapat dijadikan sebagai sarana membentuk
karakter.(Soedjatmiko, 2015).
Tujuan yang ingin dicapai
pada penelitian dan pengembangan ini adalah untuk menghasilkan produk model
latihan keterampilan motorik melalui olahraga(Mahfud & Fahrizqi, 2020)
Hasil penelitian mengenai
pendidikan olahraga sebagai sarana pengembangan karakter dan keterampilan siswa
menunjukkan bahwa partisipasi dalam olahraga memiliki dampak signifikan
terhadap pembentukan karakter siswa. Berikut adalah beberapa temuan kunci dari
penelitian yang relevan:
-
Hubungan Olahraga dan Pendidikan Karakter:
Penelitian menunjukkan bahwa partisipasi dalam kegiatan olahraga dapat
meningkatkan berbagai aspek karakter, seperti disiplin, kerja sama,
kepemimpinan, dan rasa tanggung jawab. Hal ini terjadi ketika lingkungan
olahraga dirancang untuk mendukung pengembangan karakter, termasuk dukungan
dari pelatih dan orang tua.
-
Pengalaman Olahraga dan Pembentukan
Karakter: Olahraga tidak secara otomatis membentuk karakter positif; efek
tersebut bergantung pada kondisi lingkungan yang mendukung. Pelatih yang baik
dan perilaku positif dari rekan-rekan sangat penting untuk memaksimalkan
manfaat dari pengalaman berolahraga.
-
Integrasi dalam Kurikulum: Program
olahraga yang terintegrasi dengan kurikulum sekolah lebih efektif dalam
mencapai tujuan pendidikan karakter dibandingkan dengan program
ekstrakurikuler. Hal ini menunjukkan pentingnya pendekatan holistik dalam
mengintegrasikan olahraga ke dalam pendidikan formal.
-
Keterampilan Sosial: Selain karakter,
olahraga juga membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial yang penting,
seperti komunikasi efektif dan kemampuan untuk bekerja dalam tim. Ini menjadi
krusial dalam membangun hubungan interpersonal yang sehat di luar konteks
olahraga.
-
Pengembangan Holistik: Pendidikan jasmani
dan olahraga dianggap sebagai media yang sangat tepat untuk membentuk sistem
nilai dan karakter siswa. Dengan pendekatan yang tepat, olahraga dapat
berfungsi sebagai agen perkembangan sosial yang menumbuhkan sikap dan perilaku
positif di kalangan peserta didik
Contoh
Nyata
Saat ini dunia olahraga,
baik lokal,nasional maupun internasional menjadi sorotan tajam(Meo, 2019). Karakter anak
merupakan hasil dari suatu pendidikan secara umum baik informal yang
berlangsung di keluargadengan bentuk pembiasaan hal-hal yang baik, etika, dan
budaya, pendidikan nonformal yang berlangsung dimasyarakat dengan bentuk
pelatihan-pelatihan, kursus, kerja social, maupun pendidikan formal
yangberlangsung di sekolah-sekolah. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari
pendidikan formal yang berlangsung di sekolah-sekolah dari pendidikan dasar
sampai dengan menengah. Pendidikan jasmani diartikanpendidikan melalui
aktivitas jasmani untuk mencapai tujuan pendidikan pada umumnya. Aktivitas
jasmanidapat berupa olahraga atau non-olahraga diantaranya bermain. Melalui
aktivitas bermain akan meragsangpotensi-potensi yang dimiliki anak untuk
berkembang ke arah yang lebih baik terutama yang dikemas dalampendidikan
jasmani. Melalui aktivitas bermain yang dikelola secara baik akan memacu
perkembangan fisik,sosial, dan psikis anak, sehingga aktivitas bermain bagi anak
mempunyai fungsi untuk mengembangkanaspek fisik, sosial, dan psikis secara
proposional. Aktivitas bermain oleh anak dapat berlangsung dimana sajadan kapan
saja sehingga pengembangan potensi anak akan berlangsung bersamaan dengan
aktivitasbermain tersebut. Keadaan semacam ini dapat dikatakan bahwa bermain
merupakan pendidikan praktis. Halini berlangsung terus menerus dalam kurun
waktu yang relatif lama sehingga terbentuk suatu tingkah lakuyang menetap dan
diakui oleh orang lain sebagai karakter pribadi seseorang.Kata kunci: karakter,
bermain, dan pendidikan jasmani(Utama, 2011)
Pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan (penjasorkes) merupakan bagian integral dari
pendidikankeseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan individu secara
organik, neuromuskuler, intelektual danemosional. Dalam proses pembelajaran
penjasorkes, pertumbuhan dan perkembangan intelektual, sosialdan emoslonal anak
sebagian besar terjadi melalui aktivitas gerak atau motorik yang dilakukan
anak.Penjasorkes menekankan aspek pendidikan yang bersifat menyeluruh antara
lain kesehatan, kebugaranjasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas
emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral,yang merupakan
tujuan pendidikan pada umumnya.(Rismayanthi, 2011)
Contoh nyata pendidikan
olahraga sebagai sarana pengembangan karakter dan keterampilan siswa dapat
dilihat dari berbagai implementasi di sekolah dan komunitas. Berikut adalah
beberapa contoh yang menunjukkan bagaimana kegiatan olahraga berkontribusi pada
pembentukan karakter dan keterampilan siswa:
1.Program Olahraga
Terintegrasi di Sekolah:
Sekolah-sekolah yang
mengintegrasikan program olahraga ke dalam kurikulum mereka sering kali
melaporkan peningkatan dalam disiplin dan kerja sama di antara siswa. Misalnya,
dalam beberapa penelitian, ditemukan bahwa partisipasi aktif dalam olahraga tim
membantu siswa memahami pentingnya etika, fair play, dan solidaritas, yang
merupakan bagian dari pendidikan karakter.
2.Kegiatan
Ekstrakurikuler:
Kegiatan ekstrakurikuler
seperti Pramuka atau klub olahraga di sekolah memberikan kesempatan bagi siswa
untuk belajar tentang kepemimpinan dan tanggung jawab. Dalam konteks ini, siswa
tidak hanya berlatih keterampilan fisik tetapi juga belajar untuk menghargai
kerja sama dan saling menghormati antar anggota tim.
3.Pelatihan Kepemimpinan
Melalui Olahraga:
Program pelatihan
kepemimpinan yang menggunakan olahraga sebagai alat ajar terbukti efektif.
Misalnya, siswa yang terlibat dalam olahraga sering kali diberi kesempatan
untuk memimpin tim atau menjadi kapten, yang mengajarkan mereka bagaimana
mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.
4.Pengembangan
Keterampilan Sosial:
Olahraga menyediakan
platform bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial penting seperti
komunikasi dan pemecahan masalah. Dalam lingkungan kompetitif, siswa belajar
untuk berinteraksi dengan orang lain, menghargai perbedaan, dan mencari solusi
bersama untuk tantangan yang dihadapi.
5.Model Pembelajaran
Berbasis Permainan:
Pendekatan pembelajaran
yang menggunakan permainan sebagai metode pengajaran telah terbukti efektif
dalam internalisasi nilai-nilai karakter. Misalnya, melalui permainan yang
dirancang khusus, siswa dapat belajar tentang disiplin, kejujuran, dan sportivitas
secara langsung dalam konteks yang menyenangkan.
6.Kegiatan Olahraga
Komunitas:
Kegiatan olahraga di
tingkat komunitas juga berfungsi sebagai sarana pengembangan karakter. Melalui
partisipasi dalam acara-acara seperti turnamen lokal atau festival olahraga,
siswa belajar tentang kerja sama antar komunitas dan pentingnya kontribusi sosial.
Melalui contoh-contoh ini, jelas bahwa pendidikan olahraga tidak hanya berfokus pada pengembangan fisik tetapi juga memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan keterampilan sosial siswa, menjadikannya sebagai alat strategis dalam pendidikan karakter secara keseluruhan.
Kelebihan
Dan Kekurangan
Proses penilaian
merupakan proses yang penting dalam pembelajaran. Ketepatan proses penilaian
akan berguna untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam proses
pembelajaran serta sebagai acuan untuk pembelajaran selanjutnya. Instrumen
penilaian yang berkualitas dan memenuhi kriteria tentu dibutuhkan agar
penilaian tepat sasaran. Setiap pembelajaran pada mata pelajaran apapun
menuntut tiga aspek yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap dapat dipantau
dengan baik melalui sebuah penilaian. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan yang lebih mengutamakan aspek keterampilan sering mengabaikan aspek
pengetahuannya. Instrumen penilaian untuk aspek pengetahuan sering dibuat
asal-asalan sehingga kemampuan siswa tidak dapat terdeteksi dengan baik.(Aji, 2016)
-kekurangan
1.Kurangnya Dukungan
Terintegrasi
Di banyak sekolah,
pendidikan olahraga tidak terintegrasi dengan baik dalam sistem pendidikan
secara keseluruhan. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya perhatian terhadap
pentingnya pendidikan jasmani sebagai bagian dari perkembangan siswa.
2.Fasilitas yang Tidak
Memadai
Banyak sekolah mengalami
kekurangan fasilitas olahraga yang memadai, seperti lapangan atau peralatan
yang sesuai. Ini menghambat kemampuan siswa untuk berpartisipasi secara
maksimal dalam kegiatan olahraga.
3.Jam Pelajaran yang
Terbatas
Rata-rata jam pelajaran
pendidikan jasmani di sekolah sering kali tidak mencukupi untuk memberikan
manfaat optimal. Banyak siswa melaporkan bahwa mereka tidak mendapatkan cukup
waktu untuk berolahraga di sekolah
-Kelebihan
1.Pengembangan Karakter
Pendidikan olahraga dapat
menanamkan nilai-nilai seperti disiplin, kerja sama, dan sportivitas. Melalui
pengalaman berolahraga, siswa belajar untuk menghargai usaha dan prestasi orang
lain, serta memahami pentingnya etika dalam kompetisi3.
2.Keterampilan Sosial
Kegiatan olahraga
membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, seperti komunikasi dan
kemampuan bekerja dalam tim. Ini sangat penting untuk membangun hubungan
interpersonal yang sehat di luar konteks olahraga.
3.Kesehatan Fisik dan
Mental
Partisipasi dalam olahraga berkontribusi pada kesehatan fisik yang lebih baik dan dapat mengurangi stres. Aktivitas fisik yang teratur terbukti meningkatkan kesehatan mental siswa, yang berdampak positif pada kinerja akademis mereka.
KESIMPULAN
Pendidikan olahraga merupakan sarana penting untuk pengembangan karakter dan keterampilan siswa. Melalui pendidikan jasmani, siswa tidak hanya belajar keterampilan fisik tetapi juga nilai-nilai moral, sosial, dan psikologis yang dapat membentuk kepribadian mereka. Beberapa poin utama yang dapat disimpulkan adalah:
1. Pentingnya Pendidikan Olahraga
- Pendidikan olahraga
membantu menanamkan nilai-nilai seperti disiplin, sportivitas, kerja sama, tanggung
jawab, dan kejujuran.
- Olahraga juga mengajarkan keterampilan sosial seperti komunikasi, kepemimpinan, dan
pemecahan masalah, yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kendala yang Ada
- Kurangnya fasilitas olahraga yang memadai
di banyak sekolah,
terutama di daerah
terpencil, membatasi efektivitas pendidikan olahraga.
- Pemahaman yang kurang tentang
peran pendidikan olahraga
menyebabkan fokus hanya pada
aspek fisik, tanpa menekankan pengembangan karakter dan keterampilan sosial.
- Stereotip tentang
olahraga sebagai aktivitas untuk siswa yang unggul secara
fisik mengurangi partisipasi
siswa lain.
3. Manfaat Pendidikan Olahraga
- Membantu membentuk karakter siswa melalui
pengalaman yang mendukung pembelajaran nilai
moral dan sosial.
- Meningkatkan kesehatan fisik dan mental
siswa, sehingga berdampak positif pada kinerja akademis dan kesejahteraan mereka
secara keseluruhan.
- Memotivasi siswa untuk mengembangkan keterampilan interpersonal, seperti kerja sama tim dan kepemimpinan.
4. Peluang dan Solusi
- Integrasi nilai-nilai karakter ke dalam kurikulum pendidikan jasmani dapat memaksimalkan manfaat pendidikan
olahraga.
- Pelatihan guru dan pelatih
olahraga diperlukan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan sosial di
samping keterampilan fisik.
- Dukungan dari sekolah, orang tua, dan masyarakat dapat meningkatkan efektivitas pendidikan olahraga dengan menyediakan fasilitas dan lingkungan yang kondusif.
Dengan pendekatan yang tepat, pendidikan olahraga dapat menjadi
alat strategis dalam menciptakan
individu yang sehat, berkarakter kuat, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Aji, B. S. (2016). Pengembangan Instrumen Penilaian
Pengetahuan Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
Kelas VIII. PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN JASMANI PASCASARJANA UM,
267–283.
Mahfud, I., & Fahrizqi, E. B. (2020). Pengembangan Model
Latihan Keterampilan Motorik Melalui Olahraga Tradisional Untuk Siswa Sekolah
Dasar. Sport Science and Education Journal, 1(1).
Meo, M. (2019). Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan
Dalam Membentuk Nilai–Nilai Karakter. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti,
6(2), 167–176.
Rismayanthi, C. (2011). Optimalisasi pembentukan karakter dan
kedisiplinansiswa sekolah dasar melalui pendidikan jasmaniolahraga dan
kesehatan. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 8(1).
Soedjatmiko, S. (2015). Membentuk karakter siswa sekolah
dasar menggunakan pendidikan jasmani dan olahraga. Journal of Physical
Education Health and Sport, 2(2), 57–64.
Utama, A. M. B. (2011). Pembentukan Karakter Anak Melalui
Aktivitas BermainDalam Pendidikan Jasmani. Jurnal Pendidikan Jasmani
Indonesia, 8(1).
Post a Comment